HIBAH LAHAN : Bupati Ketapang, Martin Rantan, menyerahkan sertifikat lahan kepada Danlantamal XII Pontianak, Brigjen TNI (Mar) Andi Rukman, kemarin (16/12).
KETAPANG, MENITNEWS.id – Pemerintah Kabupaten Ketapang resmi menyerahkan lahan yang ditempati sebagai Mako Lanal Ketapang. Penyerahan tersebut ditandai dengan penyerahan sertifikat oleh Bupati Ketapang, Martin Rantan, kepada Danlantamal XII Pontianak, Brigjen TNI (Mar) Andi Rukman, di Pendopo Bupati Ketapang, Kamis (16/12).
Bupati Ketapang, Martin Rantan, mengatakan penyerahan sertifikat tersebut sudah direncanakan sejak tahun sebelumnya. “Sesuai perencanaan dan instruksi kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang dan seluruh jajaran terkait pelaksanaan pemberian hibah daerah berupa tanah ini bersama OPD terkait sesuai ketentuan yang berlaku, telah dapat direalisasikan pada hari ini,” kata Martin.
Dia mejelaskan, penyerahan hibah ini dilakukan setelah melalui tahapan kajian dan tahapan pelaksanaan hibah yang disusun oleh Pemerintah Kabupaten Ketapang. Hibah ini sebagai tindak lanjut penandatangan dokumen perjanjian kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Ketapang dengan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) XII Pontinak tentang pembangunan dan hibah tanah untuk Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Ketapang di Kecamatan Kendawangan pada April 2019 lalu.
“Acara ini adalah sebagai tindak lanjut dari kesepakatan bersama kita dalam hibah daerah berupa tanah dalam rangka mendukung keberadaan infrastruktur TNI Angkatan Laut dan berdirinya Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Ketapang. Ini sangat vital diperlukan di tiap daerah sebagai upaya menjaga keberadaan dan pengamanan laut di wilayah ini,” jelasnya.
Martin mengungkapkan, pesisir selatan Kabupaten Ketapang telah ditetapkan sebagai kawasan strategis dari sudut pandang pemanfaatan sumber daya alam, khususnya dengan berdirinya beberapa kawasan industri seperti pabrik pengolahan bauksit menjadi serbuk alumina di Sungai Tengar, Kendawangan. Kemudian pembangunan kawasan industri di Pagar Mentimun, Kendawangan.
Selanjutnya dalam rangka melanjutkan kerjasama dan dukungan, serta percepatan pembangunan Lanal Ketapang oleh TNI Angkatan Laut, Pemerintah Kabupaten Ketapang telah meningkatkan skema pemanfaatan tanah melalui mekanisme hibah barang milik daerah. Jika sudah dilakukan serah terima dan balik nama sertifikat akan menjadi barang milik negara.
“Di samping penandatanggan dan penyerahan hibah daerah dari Pemerintah Kabupaten Ketapang kepada TNI Angkatan Laut berupa tanah untuk Lanal Ketapang di Kendawangan, Pemerintah Kabupaten Ketapang juga telah dilakukan kerja sama berupa pinjam pakai rumah dinas, kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat kepada Lanal Ketapang,” ungkapnya.
Danlantamal XII, Brigjen TNI (Mar) Andi Rukman, mengatakan Lantamal XII memiliki wilayah kerja yang sangat luas. Mulai dari utara, yaitu Pos Angkatan Laut (Posal) Temajuk sampai dengan selatan, yaitu Posal Kendawangan. Selain itu, perairan Kalimantan Barat yang sebagian besar dilewati oleh pelayaran internasional dan berbatasan dengan negara tetangga, tentunya memiliki potensi kerawanan yang cukup besar.
Oleh karenanya, kata Andi, memerlukan keberadaan TNI Angkatan Laut dalam rangka perwujudan gelar kekuatan matra laut di wilayah Kalimantan Barat, khususnya di Kabupaten Ketapang. “Lantamal saat ini sedang melakukan penataan kembali organisasi, salah satu di antaranya dengan melakukan peningkatan pos pengamat,” katanya.
Dia menjelaskan, TNI Angkatan Laut tidak bisa melaksanakan atau membeli tanah dari sumber anggarannya sendiri. Oleh sebab itu, dengan adanya perhatian penyerahan lahan untuk pembangunan sarpras Lanal Ketapang, tentu sangat berarti dan bermanfaat bagi TNI Angkatan Laut.
Dengan keberadaan TNI Angkatan Laut di wilayah Kabupaten Ketapang, diharapkan mampu memberikan kontribusi positif dalam membantu pertahanan serta mendorong peningkatan pembangunan dan mewujudkan keamanan dan kemajuan Kabupaten Ketapang. “Sekali lagi TNI Angkatan Laut mengucapkan terima kasih. Selama ini Bapak Bupati telah membantu TNI Angkatan Laut, khususnya Lanal Ketapang,” pungkasnya. (*)
